Saat ini bias dikatakan 70% produk minuman botolan dikemas
dengan menggunakan botol plastik, boleh kita coba berjalan-jalan ke toko-toko
ataupun supermarket terdekat dan melihat chiller minuman disana, maka deretan botol
plastik akan selalu kita jumpai mendominasi rak-rak disana. Mungkin ini memang
eranya plastik. Namun jika boleh ditilik dalam sepuluh sampai dua puluh tahun
yang lalu plastik tidak botol dikuasai oleh kemasan kaca kemudian kaleng
sebagai kemasan softdrink.
Polimer ini memiliki keunggulan biayanya yang lebih murah,
proses pembuataanya yang lebih mudah dan lebih fleksibel bila dibandingkan
dengan botol kaca ataupun kemasan kaleng. Dari sisi konsumen plastik juga lebih
bersahabat, plastik dapat dibuka-tutup sehingga lebih praktis untuk dibwa-bawa,
bandingan dengan kaleng dan botol kaca yang hanya bisa sekali dibuka dan tak
bisa ditutup lagi walhasil konsumen tidak bisa membawa minuman tersebut
kemana-mana apabila telah dibuka. Anti pecah dan anti tumpah tentu saja tidak
perlu khawatir pecah apabila terjatuh, jadi plastik lebih aman dari pada kaca.
Kemasan plastik dapat digunakan kembali, walaupun ini tidak disarankan karena
biasanya plastik yang digunakan pada kemasan minuman adalah plastik sekali
pakai.
Namun plastik kebanyakan tidak ramah lingkungan, berbeda dengan
botol yang dapat dipakai kembali atau kemasan kotak yang lebih mudah terurai.
Kesan yang muncul pada plastik adalah murah, sehingga pada minuman beralkohol
kelas botol kaca masih selalu digunakan karena bapat memunculkan kesan yang
mewah dan elegan.
0 comments:
Post a Comment