Tujuan dan Fungsi Desain Kemasan

Tujuan desain kemasan dibatasi oleh latar belakang pemasaran yang relevan dan tujuan strategis untuk sebuah merek.

Santai Bersama Cokelatnya SilverQueen

Katagori snack cokelat boleh jadi SilverQueen adalah market leader di Indonesia. Brand SilverQueen memang pantas dikatakan market leader untuk snack cokelat

Makna dalam Sebuah Kemasan

Desain kemasan adalah bisnis kreatif yang mengaitkan bentuk, struktur, material, warna, citra,tipografi, dan elemen-elemen desain dengan informasi produk agar produk dapat dipasarkan. Desain kemasan berlaku unutk membungkus, melindungi, mengirim, mengeluarkan, menyimpan, mengidentifikasi, dan membedakan sebuah produk di pasar

Kejayaan Ditantang oleh Kesederhanaan: Coca cola vs BIG Cola

Persaingan ketat antara 2 produk minuman cola sudah terjalin sejak lama. Namun beberapa tahun belakangan Coca-cola selalu mendominasi pasar minuman berkarbonasi ini. Jika kita perhatikan di depan toko-toko yang ada di kota-kota besar Chiller merah Coca cola cukup memeriahkan pemandangan

Minute Maid Nutriboost, Paduan Segar Susu dan Buah

Nutriboost adalah perpaduan antara susu dan jus buah. Minute maid bukan yang pertama dan sendirian dipasar minuman susu mix fruit, disana sudah bertengger nama calpico namun calpico tidak akan menjadi pesaing karena calpico adalah susu fermentasi dan calpico dikemasan dalam kemasan tetrapack jadi keduanya tidak akan dipajang berdekatan dirak pajang

Saturday 29 June 2013

Box Amazon: Kotak yang Ramah dengan Biaya Murah


sumber: www.amazon.com

Menciptakan perubahan dalam desain kemasan tidak harus selalu identik dengan mengeluarkan biaya yang lebih banyak. Misalnya saja  Amazon.com dengan kardus senyumnya. Ketika hampir semua produsen menggunakan kardus berwarna coklat polos, mungkin produsen enggan membuat kemasan yang lebih inovatif berhubung kardus coklat ini biasa digunakan sebagai kardus paket dan jarang langsung diterima oleh konsumen akhir. Amazon menambahkan logo senyum pada kardusnya. Hasilnya sungguh luar biasa kardus amazon menjadi sangat popular apalagi setelah munculnya boneka danbo. Ikon senyum pada kotak pembungkus ini merupakan cara untuk membuat kesan ramah dan menyenangkan tanpa harus mengeluarkan biaya lebih.

Tuesday 25 June 2013

KOPIKO 78°c Coffee Latte



sumber gambar: www.inijie.com

Seperti yang kita ketahui bersama di Indonesia kopi bubuk instan kemasan adalah kopi yang paling banyak diminati dibandingkan produk kopi lainya. Seperti kopi bubuk atau membeli segelas kopi di warung maupun kafe. Menjadi kenikmatan tersendiri ketika menyedu, mengaduk dan menyeruput secangkir kopi hangat yang dapat memberikan kesegaran tersendiri bagi penikmatnya. 

Kopi langsung minum sebenarnya bukan merupakan produk baru di dunia peminuman kopi tanah air. Ada beberapa produk yang tetap eksis di pasar ini seperti nescafe dengan kemasan kaleng dan tetrapacknya. Selain itu ada juga berbagai produk yang mencoba menarik perhatian konsumen seperti kopyes dengan kemasan gelas plastiknya, birdy dengan kemsan kaleng dan tetrapacknya, GoodDay dengan botol PETnya, dan lain sebagainya.

Kini muncul pula produk baru hasil perluasan merek kopiko yang merupakan raja permen kopi dan cukup sukses dengan kopi bubuk instannya Kopiko Brown, Kopiko Black dan Kopiko White. Produk itu tak lain adalah Kopiko 78°c (seventy eight degree) Coffee Latte. Produk dari  Mayora Group ini mengambil kemasan botol PET 250ml.

Jika menyimak tayangan iklan kopiko 78°c di televisi produk ini memang menyasar kalangan menengah. Dalam iklanya kopiko 78°c menampilkan model asing, yang diracik dengan konsep iklan yang dinamis namun tetap santai khas kaum muda urban.

Kopiko 78°c yang mengenakan kemasan botol PET ini akan menjadi pesaing langsung kopi GoodDay Mocacinno kemasan botol selain juga menjadi lawan bagi nescafe kopi siap minum dengan kemasan yang berbeda. Saat saya membeli kopiko 78°c, minuman ini dipajang tepat bersebelahan dengan GoodDay botol dalam rak chiller. Harga sebotol kopiko 78°c adalah Rp 5.700,00 di Indomaret gatsu Medan Juni 2013. Lebih mahal Rp 700,00 dari kopi GoodDay Mocacinno di tempat yang sama. Tidak bisa dibilang murah memang dan memang kopiko 78°c menyasar sebagai minuman kopi premium.

Yang unik dari kopiko 78°c adalah desain kemasanya, tentu saja inilah adalah salah satu alasan saya mereviewnya. Botol PET dengan bagian bawah berbentuk segilima dan bagian atas berbentuk agak oval mengingatkan kita akan bentuk buah kopi. Dengan bagian tengan yang ramping, ini memuat botol tersebut nyaman untuk digenggam tanpa mengurangi kemampuan berkomunikasi secara visual saat digenggam.
Warna coklat dan putih pada kemasan kopiko 78°c membuat kita merasakan efek kopi dengan campuran susu yang nyaman diminum. Citra es dibagian panel display utama memberikan kesan kesegaran kopi susu yang tentunya akan terasa nikmat dinikmati dalam kondisi dingin. Tipografi yang ditampilkan dalam bahasa inggris memberikan kesan produk ini  premium ditambah lingkaran dan shadow 78°c berwarna emas semakin menguatkan kesan tersebut.

Kemasan 250ml kopiko 78°c menurut saya cukup mini apalagi diawarkan dengan harga yang cukup premium di kelasnya. Namun tidak terlalu buruk jika mengingat segmentasi pasarnya. 


Lalu mampukah “perfect latte like never before” ini bersaingan di pasar minuman kopi siap minum?

Monday 24 June 2013

Harga dari Sebuah Desain Kemasan

Mungkin banyak yang masih mempertanyakan mengapa disain kemasan yang dihasilkan oleh rumah desain kemasan harganya bisa sangat mahal bila bisa mencapai puluhan juta rupiah bila dibandingkkan dengan desain yang dibuat oleh disainer grafis atau percetakan biasa yang hanya mengenakan tarif ratusan ribu saja ataupun desain yang dibuat oleh desainer amatir kelas mahasiswa yang mungkin hanya bekisarpuluhan ribu rupiah saja. mengapa pula korporat-korporat besar bersedia mengeluarkan uang jutaan bahkan puluhan juta rupiah hanya untuk merancang bungkus barang dagangan mereka.

Itu karena mendesain kemasan bukan sekedar menggambar bungkus produk dengan bagus saja. Desain kemasan adalah serangkaian proses panjang yang melibatkan berbagai riset dan analisis dari berbagai sudut bidang ilmu. Sehingga tujuan dari desin kemasan itu sendiri benar-benar mampu dicapai.

Proses disain kemasan  pada rumah desain kemasan biasanya diawali  dengan melihat kondisi pasar dengan mengumpulkan berbagai informasi yang komprehensif mengenai informasi latar belakang tentang perusahaan dan merek, sifat dan ruang lingkup kepribadian produk, riset mengenai tren dan kompetisi pasar, target pasar,jadwal waktu, anggaran dan isu biaya, isu produksi dan keterbatasan, isu-isu peraturan serta kebijakan terhadap lingkungan. Dan  menetapkan tujuan strategis pemasaran. Ada berbagai pihak yang terlibat dan berkepentingan dalam menciptakan sebuah kemasan seperti; tenaga pemasaran, Penelitian dan pengembangan, insinyur struktur, bagian produksi, bagian pembelian material, bagian operasi dan agen periklanan.

Menurut marianne rosner dalam bukunya menyebutkan bahwa ada 4 fase dalam desain kemasan.

Fase 1: Riset dan Analisis
Fase ini dilakukan setelah pemasaran awal didefenisiksan. Dalam fase ini  yang dilakukan adalah.

Analisis ketegori, apakah kekuatan dan kelemahan dari keseluruhan aktifitas kompetisi.

Analisis produk, bagaimana produk berfungsi, fungsi primer dan sekunder, kehandalanya, aksesibilitasnya, pemakaian material, desain ergonomis, pengunaan ruang rak, serta dampak lingkungan.

Nama Merek, nama merek mengawali hubungan antara merek dengan target konsumen.

Penciptaan Nama,  bagaimana nama dapat membangkitkan respon positif konsumen dengan mengkombinasikan kata-kata dan huruf untuk menghasilkan kata baru.

Referensi Visual, untuk membangkitkan inspirasi desain

Papan konsep.

Fase 2: Desain Awal

Memulai suatu Strategi Desain

Sesi Brainstorming, untuk menghasilkan sejumlah besar ide.

Konsep dan Strategi, sebuah konsep adalah ide utama suatu desain untuk untuk mengkonmunikasikan suatu strategi desain secara visual.

Membuat Sketsa Hitam Putih

Pengembangan Logo

Pengembangan Sketsa Singkat

Tata Letak Awal


Hierarki Visual, bagaimana membaca desain kemasan.

Kajian Desain dan Presentasi, dimana konsep awal ditampilkan, dikritik, dan dikaji berdasarkan tujuan pemasaran strategis. Tata letak awal diperbaiki, dikombinasikan, atau dibuang dan menyisakan satu tata letak  yang paling baik untuk dibawa ke fase pengembangan desain berikutnya.

Fase 3: Pengembangan Desain
Eksplorasi pada fase kedua dipersempit menjadi arah strategis yang berlanjut ke fase ini. Sejumlah arah kreatif dikembangkan dengan konsep akan lebih diperbaiki.
Pada proses ini pemakaian fotografi atau ilustrasi ditetapkan. Semua teks dan grafis pada panel display utama diperbaiki lebih jauh, desain untuk bagian lainya(atas, bawah dan belakang) dikembangkan. Penempatan dan tata letak awal informasi berat bersih, nilai gizi, komposisi, peringatan dan arahan ditetapkan pada tahap ini.

Model tiga dimensi atau prototipe yang memberikan representasi realistis cetakan akhir desain kemasan.
Riset konsumen dalam fase ini dapat membantu  memperkirakan nilai elemen-elemen desain dan bagaimana andil elemen-elemen desain itu terhadap ekuitas merek. Tujuan riset pada fase ketiga adalah untuk:
•    Mengobservasi kekuatan dan kelemahan dalam kompetisi
•    Mengeksplorasi inspirasi baru dan pendekatan baru untuk konsep desain
•    Mempelajari respon konsumen.

Fase 4: Perbaikan Desain Akhir
Setiap elemen desain dalam konsep desain akhir yang terpilih mengalami proses perbaikan dalam fase desain yang terakhir ini. Fase keempat biasanya berakhir dengan persetujuan klien terhadap model tiga dimensi akhir.

Fase 5: Pra-produksi dan Mekenika Digital
Desainer bertanggungjawab  untuk menyiapkan file produksi akhir dan melakukan pemeriksaan cetakan pertama serta mengawasi proses percetakan pertama tersebut. Setelah pemeriksaan percetakan disetujui barulah pekerjaan selesai.

Saturday 22 June 2013

Plastik, raja kemasan minuman botol



Saat ini bias dikatakan 70% produk minuman botolan dikemas dengan menggunakan botol plastik, boleh kita coba berjalan-jalan ke toko-toko ataupun supermarket terdekat dan melihat chiller minuman disana, maka deretan botol plastik akan selalu kita jumpai mendominasi rak-rak disana. Mungkin ini memang eranya plastik. Namun jika boleh ditilik dalam sepuluh sampai dua puluh tahun yang lalu plastik tidak botol dikuasai oleh kemasan kaca kemudian kaleng sebagai kemasan softdrink.

Seiring dengan perkembangan teknologi plastik sekarang penggunaan plastic semakin luas di berbagai bidang, termasuk di bidang kemasan secara global 60% kemasan produk adalah terbuat dari plastik. 

Polimer ini memiliki keunggulan biayanya yang lebih murah, proses pembuataanya yang lebih mudah dan lebih fleksibel bila dibandingkan dengan botol kaca ataupun kemasan kaleng. Dari sisi konsumen plastik juga lebih bersahabat, plastik dapat dibuka-tutup sehingga lebih praktis untuk dibwa-bawa, bandingan dengan kaleng dan botol kaca yang hanya bisa sekali dibuka dan tak bisa ditutup lagi walhasil konsumen tidak bisa membawa minuman tersebut kemana-mana apabila telah dibuka. Anti pecah dan anti tumpah tentu saja tidak perlu khawatir pecah apabila terjatuh, jadi plastik lebih aman dari pada kaca. Kemasan plastik dapat digunakan kembali, walaupun ini tidak disarankan karena biasanya plastik yang digunakan pada kemasan minuman adalah plastik sekali pakai.

Namun plastik kebanyakan tidak ramah lingkungan, berbeda dengan botol yang dapat dipakai kembali atau kemasan kotak yang lebih mudah terurai. Kesan yang muncul pada plastik adalah murah, sehingga pada minuman beralkohol kelas botol kaca masih selalu digunakan karena bapat memunculkan kesan yang mewah dan elegan.

Friday 21 June 2013

StaPack, Kotak Makanan Inovatif


Sumber: http://www.blackxperience.com/index.php?page=bia-contestant-detail&biacid=193


Ini adalah kemasan hasil inovasi peserta Black Innovation Award 2011. Kesan pertama yang muncul adalah unik, praktis dan inovatif. StaPack begitulah sang inventornya Irvan Hermawan menamainya.

StaPack adalah kotak makanan siap saji yang diperuntuk sebagai solusi bagi restoran untuk menyedikan kemasan makanan yang praktis, mudah dibawa dan ramah lingkungan karena StaPack menggunkan bahan kertas daur ulang dan akan mengurangi penggunaan plastik pembungkus.

Sumber: bestinpackaging.com
StaPack menggabungkan kotak-kotak dengan menumpuknya dan menyelipkan sayap kotak satu ke kotak yang ada diatasnya pada slot yang telah tersedia. Untuk kotak teratas sayap diselipkan pada kuping hendle sebagai pegangan.

Menurut finalis 20 besar Black Innovation Award ini, Dengan menggunakan StaPack dapat menghemat penggunaan plastik dan juga dapat turut melestarikan lingkungan, karena menggunakan bahan daur ulang dibandingkan dengan bahan plastik. Keunikan dari StaPack ialah mengadopsi dan memodifikasi dari rantang yang dapat dipraktekan dengan menggunakan kertas dan dapat dilipat, menghemat dari segi penyimpanan

Wednesday 19 June 2013

Makna dalam Sebuah Kemasan



Desain kemasan adalah bisnis kreatif yang mengaitkan bentuk, struktur, material, warna, citra,tipografi, dan elemen-elemen desain dengan informasi produk agar produk dapat dipasarkan. Desain kemasan berlaku unutk membungkus, melindungi, mengirim, mengeluarkan, menyimpan, mengidentifikasi, dan membedakan sebuah produk di pasar. Pada akhirnya desain kemasan berlaku pada pemasaran produk dengan mengkomunikasikan kepribadian atau fungsi produk konsumsi secara unik.

Memulai metode desain yang komperhensif, desain kemasan menggunkan banyak sarana untuk menangani masalah pemasaran yang rumit. Brainstorming, eksplorasi, eksprerimen, dan pemikiran strategis adalah beberapa cara dasar dimana informasi visual dan verbal menjadi suatu konsep, ide atau strategi desain. Melalui suatu strategi desain produk yang disususn dengan efektif, informasi produk disampaikan kepada konsumen.

Desain kemasan harus berfungsi sebagai sarana estetika untuk berkomunikasi dengan semua orang dari berbagai latar belakang, minat, dan pekerjaan yang berbeda, karena itu pengetahuan tentang antropologi, sosiologi, psikologi, etnografi, dapat memberi manfaat dalam proses desain dan pilihan desain yang tepat. Khususnya, pengetahuan terhadap keragaman sosial dan buday, prilaku manusia secara non biologis, dan selera kebudayaan serta perbedaan budaya dapat membantu membantu memahami bagaimana elemen visual dapat mengkomunikasikan dengan baik suatu produk.  

Pemahaman psikologi dan studi proses mental dan prilaku dapat membantu menganalisis motivasi manusia melalui persepsi visual. Pemahaman dasar bahasa termasuk fonetik (intonasi suara, ejaan), Sematik (arti kata), dan siintaksis (susunan) dapat membantu pemakaian dan susunan kata yang tepat. Selanjutnya matematika, arsitektur, ilmu material, bisnis, dan perdagangan internasional merupakan bidang yang langsung berhubungan dengan desain kemasan.

Penyesuaian masalah visualisasi adalah inti dari desain kemasan. Masalah visualisai itu bisa berupa perkenalan produk baru atau peningkatan penampilan produk yang sudah ada, kreatifitas dari semua konsep dan sketsa hingga desain tiga dimensi, analisis desain, dan penyelesaian masalah teknis merupakan cara penyelesaian masalah desain hingga menjadi solusi inovatif. Tujuanya bukanlah untuk menciptkan penampilan desain yang menarik secara visual karena desain kemasan yang hanya indah dipandang tidak bisa menggaet pasar dengan sukses. Pencapaian tujuan strategis  dan  target pemasaran secara kreatif melalui solusi desain yang tepat adalah fungsi utama desain kemasan.

Sebagai alat penyalur kreativitas, desain kemasan menjadi sarana untuk berekspresi. Bukan berlebihan bila dikatakan desain kemasan adalah ekspresi produk, bukan ekspresi pribadi, dan bahwa pandangan pribadi desainer  atau tenaga pemasaran baik warna, bentuk, material, atau gaya tipografi seharusnya hanya sedikit mempengaruhi sebuah desain kemasan. Ekspresi produk, suatu yang menarik konsumen target pangsa pasar, dicapai melaui proses kreatif dimana elemen fisik dan visual bersama-sama mengkomunikasikan emosi, budaya, sosial, psikologi, dan informasi kepada konsumen target.

luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com